Langsung ke konten utama

Percakapan di sebuah Bis

“Badhe tindhak pundi mbah? (Mau kemana mbah?)” tanya rudi pada seorang nenek duduk di sebelahnya.

Arep niliki puthune neng Semarang mas. (Mau menengok cucu di Semarang mas)” jawab beliau.

Kok namung piyambakkan kemawon mbah? (Kok Cuma sendirian aja mbah?)” tanya rudi.

Simbah kakung wes sedo mas, simbah sakniki teng griyo piyambakkan. (mbah kakung sudah tiada mas, nenek sekarang tinggal sendiri.)” jawab beliau dengan agak sedih.


Rudi ikut sedih mendengar jawaban tersebut. Kok tega ya anaknya? Sang nenek yang sudah tua ini ditinggal sendiri.

Putrane mboten nate nuweni teng Purworejo nopo mbah? (anaknya jarang menengok ke Purworejo ya mbah.)” tanya rudi lagi

Nggeh kolo-kolo mas deknen dolan neng purworejo. (Ya kadang-kadang dia main ke Purworejo mas)” Jawaban beliau agak tertahan, sepertinya beliau masih berusaha membela anaknya.

Tak berapa lama kemudian kondektur datang dan menarik ongkos para penumpang termasuk nenek tersebut. Sang nenek memberikan uang sepuluh ribu dan diterima oleh sang kondektur diiringi sebuah senyuman kecil.

Mas onten susukke mboten? (mas ada kembaliannya nggak?) tanya sang nenek kepada kondektur.

Niki janjane kirang mbah kok malah njaluk susuk. (Ini seharusnya kurang mbak, kok malah minta kembalian)” Jawab sang kondektur tetap sabar.

Rudy yang mendengar dan menyaksikan dialog tersebut terlihat sedih. Sang nenek yang tidak tahu ongkos tetap nekat pergi demi menengok anak dan cucunya. Begitu besar perjuangannya.

Mas menawi sampun dugi Banyumanik, kulo dielengke nggeh. (Mas kalau sudah sampai Banyumanik, saya diingatkan ya.)” kata sang nenek kepada rudy.

nyuwun pangapunten mbah, kulo mangkeh mandhap teng Magelang mbah. (Mohon maaf mbah, saya nanti turun di Magelang.)” Jawab rudy kemudian.

Waduh pripun nggeh, kulo niki mboten pati’o apal je Banyumanik niku sebelah pundi (Wah saya tidak begitu hafal, Banyumanik itu sebelah mana.) Kata sang nenek kemudian.

Bersambung…..................................................................

Bagaimana kisah lanjutannya?
Apakah rudy tetap akan turun di Magelang atau ikut menemani ke Banyumanik?
Apakah sang nenek bisa sampai ke tempat tujuan dengan selamat
Apakah sang anak akan merasa senang dikunjungi oleh ibunya tersebut?

Tunggu kisah lanjutannya.

Komentar

  1. Kulone je mboten ngertos banyumanik mas. :D

    Hmm... kira-kira gimana ya?? heheh
    Ya udah, tek tunggu aja kisah selanjutnya.

    Dari awal, sdah memberi inspirasi sekali bahwa, kebanyakan dari kita, sebagai anak, di kala ortu sudah mulai memasuki usia senja, justru kita semakin jauh dari mereka. :(

    BalasHapus
  2. mesak ke temen simbah-simbah kuwi :)

    BalasHapus
  3. aaah aku nggak suka cerita bersambung.. :-P
    keputus ditengah bagian yg seru..

    yo wis lah pasrah sm yg nulis.. ditunggu kelanjutannya ya.. ;-D

    BalasHapus

Posting Komentar

Silahkan tulis tanggapan, kritik, saran atau komentar anda.

Postingan populer dari blog ini

Olahraga di Club House Valencia

Sejak akhir November lalu saya mempunyai kegiatan baru di sore hari. Kegiatan tersebut adalah berolahraga di Club House Valencia. Jika ada waktu dan istri mengijinkan, maka sepulang kerja saya langsung menuju ke tempat tersebut untk berolahraga.

My 2nd Wedding Anniversary

Hari ini 21 November 2013, tepat 2 tahun usia pernikahan saya dan istri. Berbagai hal telah kita lalui bersama baik senang maupun sedih. Di usia pernikahan kami yang sudah 2 tahun ini, alhamdulillah sudah tercapai beberapa impianku dulu, diantaranya yaitu :

Rasa penasaran itu

Salah satu peserta dalam acara giveaway yang pernah saya adakan adalah Mbak Amel dengan postingannya yang berjudul “ Menjawab Tantangan Mas Jier ”. Setelah membaca tulisan dalam postingan tersebut, saya menjadi penasaran untuk mengetahui siapa sebenarnya sosok di balik pemilik blog Dunia Pagi tersebut.  Apa penyebabnya?