Langsung ke konten utama

2 jam Seminggu

Saya pertama kali belajar komputer tahun 2003, yakni ketika saya duduk di kelas satu SMK. Saya masih ingat pelajaran komputer waktu kelas satu adalah setiap hari Jum'at, jam pertama, sehabis acara senam kesegaran jasmani (SKJ).

Alhamdulillah saya sangat bersyukur sekali saat itu bisa belajar komputer. Meski komputer yang ada cuma 1 unit untuk dipakai belajar secara bergantian oleh kami sekelas yang jumlahnya 22 anak. Alhasil kami jadi lebih banyak belajar teori daripada praktek. Saat pertama kalinya disuruh menggerakkan mouse dan mengetik keyboard, tangan saya gemetar tidak karuan.Hal yang saya rasakan adalah campuran antara gugup, bangga, terharu dan grogi bergabung menjadi satu. Saya seorang anak petani yang setiap harinya memegang cangkul dan sabit, seperti memasuki dunia baru. Sebuah dunia modern dan maju.


Kalau tidak salah ingat, komputer yang dipakai saat itu menggunakan Prosesor Intel Pentium 3, dengan Sistem Operasi Windows 98. Hal pertama yang kami pelajari adalah cara menyalakan komputer. Selanjutnya tahap demi tahap kami belajar cara memanggil program (seperti MS Word, MS Excel, dll). Tidak ketinggalan juga kami dikenalkan bagian - bagian komputer baik itu Hardware maupun Software.

Setahun berlalu dengan begitu cepat. Dengan pelajaran komputer 2 jam seminggu ditemani rasa capek sehabis senam pagi, saya merasa belum cukup mendalami tentang dunia komputer. Dan sungguh sial bagi kami, karena ketika duduk di kelas dua tidak ada lagi pelajaran komputer.Pelajaran komputer hanya khusus bagi anak kelas satu. Anak kelas dua harus lebih mendalami program keahlian di jurusan masing masing.

Kelas 3 semester pertama, kami melaksanakan praktek kerja industri. Dalam praktek kerja industri, kami diharuskan membuat proposal dan laporan yang harus diketik dengan rapi, dengan ukuran font sekian, margin sekian, judul harus di bold dan segala tetek bengek lainnya. Di situlah saya merasa sangat belum mendalami mendalami dunia komputer dan dunia pengetikkan.

Nah itu adalah sepenggal kisah saya dengan dunia komputer. Dari cerita di atas, maka anda tidak perlu heran jika Blog ini tampil apa adanya. Tidak ada tulisan yang bisa jalan jalan kesana kemari, tidak ada gambar atau tulisan yang bisa kelap kelip, tidak ada bendera yang berkibar - kibar di sidebar dan lain sebagainya. Saya sebenarnya ingin ada yang gitu - gitu, tapi berhubung belum bisa ya... apalah daya tangan tak sampai.

Namun bagaimanapun saya sangat bersyukur pernah belajar komputer meski 2 jam seminggu. Paling tidak aku sudah berkenalan dengannya. Kini aku mencoba lebih dekat dan lebih mengenalnya lagi.

Komentar

  1. meskipun sederhana, tapi enak kok buat dibaca.. widgetnya fungsional :)

    BalasHapus
  2. saya juga belajar komputer pertama kali di sekolah waktu kelas 3 smp. Programnya masih under dos pake WS, lotus dll

    BalasHapus
  3. Jaman saya sekolah belum ada komputer jadi hanya belajar ngetik, itupun setelah di Akabri
    Saya belajar komputer waktu dinas di Palembang, sudah tua
    Salam hangat dari Surabaya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya sama pakde. Saya juga sempat menggunakan mesin tik manual di sekolah SMK. Suaranya bagus dan nyaring

      Hapus
  4. SMK mana pak dulu?
    salam kenal blogger sesama Magelang :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. SMK Negeri 1 Salam Pak.
      Salam kenal juga pak

      Hapus
  5. mas jier.. udah begini saja, sederhana itu indah, indah itu bahagia, bahagia itu sederhana. jangan sampai blog ini ada segala bendera, salju dan daun-daun beterbangan, atau apalah itu.. jangan mas jier.. jangan.. itu alay sekali.. hehehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mas sederhana itu malah lebih bagus.

      Tapi saya ndak berani bilang kalau yang ada gitu - gitunya itu alay hahaha ntar yang punya tersinggung lagi. Mungkin itu salah satu bentuk ekspresi mereka mas

      Hapus
  6. Yang penting blog/ website itu bermanfaat dan informatif itu lebih menarik pengunjung. Widget dan yg lainnya hanya sekedar pemanis aja :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mbak yang penting manfaatnya bagi orang lain ya mbak

      Hapus
  7. lama lama juga bisa mas,blog simple malah lebih enak,tak terlalu berat dibukanya :)

    semangaaat yaa :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah lega deh sekarang. Kalau loadingnya terlalu lama kasihan pengunjungnya ya mbak

      Hapus
  8. kalau belum bisa ya usaha belajar sob,. apa salahnya? tapi tulisannya enak dibaca kox mudah untuk dipahami

    BalasHapus

Posting Komentar

Silahkan tulis tanggapan, kritik, saran atau komentar anda.

Postingan populer dari blog ini

Hidup Itu Seperti Toples

Sebagaimana orang kuliah, orang menjalani hidup pun juga punya "Cara" masing  - masing. Ada yang kuliah dengan santuy yang penting bisa lulus tepat waktu dengan nilai minimal C. Ada juga yang kuliah dengan belajar mati - matian. Mendalami ilmu dengan serius agar bisa bikin tesis yang mengguncang dunia. Atau agar setelah lulus bisa bikin terobosan baru yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Demikian pula orang dalam menjalani hidup.  Ada yang menjalani dengan hidup dengan harapan yang nggak muluk - muluk. Waktunya kerja ya kerja. Waktunya beribadah ya beribadah. Waktunya tidur ya tidur. Semua dijalani dengan senang hati. Yang terpenting bagi mereka adalah hidup nggak nyusahi orang tua, nggak ngrepoti pemerintah dan nggak jadi beban masyarakat. Tapi ada pula orang menjalani hidup dengan target. Harus bisa gini, gitu dan seperti itu. Semua penuh rencana dan target yang jelas. Mereka terus mengembangkan diri. Meskipun dah jadi artis, mereka tetap bikin bisnis. Sudah pu...

Olahraga di Club House Valencia

Sejak akhir November lalu saya mempunyai kegiatan baru di sore hari. Kegiatan tersebut adalah berolahraga di Club House Valencia. Jika ada waktu dan istri mengijinkan, maka sepulang kerja saya langsung menuju ke tempat tersebut untk berolahraga.

Kopdar Bareng Bu Bertiana

Kemarin saya kopdar bareng Bu Bertiana. Ini adalah kali kedua saya berkesempatan untuk bisa kopdar sama beliau. Bedanya kalau dulu saya cuma sendiri, kemarin saya ajak keluarga. Sebagaimana yang dulu, beliau orangnya selalu ramah, humoris dan tidak pelit berbagi ilmu. Beliau yang sudah pernah menjelahi berbagai negara (SG, HK, dsb) ini begitu banyak wawasan dan pengalaman. Ngobrol dengan beliau waktu 2,5 jam seakan tak terasa. Tahu - tahu udah jam 2 aja. Selain tidak pelit berbagi ilmu, beliau juga senang berbagi makanan. Waktu pulang saya dikasih 3 box makanan. Semuanya adalah produk makanan hasil olahan beliau sendiri. Ada peyek kacang, ada sumpia gurih dan sumpia pedas. Waktu saya memakanannya, rasanya sungguh endes. Gurih dan renyah. Cocok untuk camilan maupun dipadu dengan menu lain. Maka tak heran jika makanan tersebut dipesan oleh pembeli dari berbagai pulau di Indonesia. Baik Sumatra, Kalimantan maupun Jawa. Bagi yang ingin memesannya lewat m...