Langsung ke konten utama

Menikmati Dinginnya Kebun Teh Tambi Bareng Ibu dan Adik



Foto ini diambil saat kami liburan bersama keluarga dalam acara “Family Gathering Noven Poultry Magelang” yang diadakan oleh kantor tempat saya bekerja. 

Lokasi foto di Kebun Teh Tambi, Sapuran, Wonosobo.

Jadi inget dulu pas kopdar di Kebun Teh Sukawana, Parongpong, Bandung. Blogger lainnya mengajak anggota keluarganya kecuali saya.

Foto ini diikutkan dalam kontes #NaGaBONarCintaIbu

Komentar

  1. ayo diadain lagi kopdar di kebun tehnya nanti aku ikutan deh :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mau di kebun teh yang mana ? Yang di Bandung, yang di Brebes atau yang di Wonosobo ??

      Hapus
  2. wah asik tuh.... jalan2 bareng keluarga di kebun teh...

    BalasHapus
  3. Jadi..kapan kita Kopdar di Kebun Teh :D
    Terima Kasih Mas Jier sudah ikutan #NaGaBONarCintaIbu ..salam

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya makasih kembali mas.
      nanti tak tambahin lagi fotonya.

      Hapus
  4. Mengajak ibu serta dalam acara kantor, buat seorang ibu adalah 'sesuatu' banget :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. membuat beliau bahagia saya pun ikut bahagia

      Hapus
  5. Tembi apa tambi ya mas, apa sama aja hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mas yang benar adalah Tambi.
      makasih mas, sudah saya edit

      Hapus
  6. Makasih dah ikutan Kontes #NaGaBONarCintaIbu

    Ahh jadi teringat kopdar di sukawana< kapan ke bandung lagih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak insya Allah bulan maret saya ke Bandung

      Hapus
  7. kebayang sejuknya udara di sana.... Hm..
    salam kenal Mas.
    salam juga buat ibunya.... :)

    BalasHapus
  8. Selamat ya mas, telah menjadi salah satu pemenang.

    BalasHapus

Posting Komentar

Silahkan tulis tanggapan, kritik, saran atau komentar anda.

Postingan populer dari blog ini

Hidup Itu Seperti Toples

Sebagaimana orang kuliah, orang menjalani hidup pun juga punya "Cara" masing  - masing. Ada yang kuliah dengan santuy yang penting bisa lulus tepat waktu dengan nilai minimal C. Ada juga yang kuliah dengan belajar mati - matian. Mendalami ilmu dengan serius agar bisa bikin tesis yang mengguncang dunia. Atau agar setelah lulus bisa bikin terobosan baru yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Demikian pula orang dalam menjalani hidup.  Ada yang menjalani dengan hidup dengan harapan yang nggak muluk - muluk. Waktunya kerja ya kerja. Waktunya beribadah ya beribadah. Waktunya tidur ya tidur. Semua dijalani dengan senang hati. Yang terpenting bagi mereka adalah hidup nggak nyusahi orang tua, nggak ngrepoti pemerintah dan nggak jadi beban masyarakat. Tapi ada pula orang menjalani hidup dengan target. Harus bisa gini, gitu dan seperti itu. Semua penuh rencana dan target yang jelas. Mereka terus mengembangkan diri. Meskipun dah jadi artis, mereka tetap bikin bisnis. Sudah pu...

Kopdar Bareng Bu Bertiana

Kemarin saya kopdar bareng Bu Bertiana. Ini adalah kali kedua saya berkesempatan untuk bisa kopdar sama beliau. Bedanya kalau dulu saya cuma sendiri, kemarin saya ajak keluarga. Sebagaimana yang dulu, beliau orangnya selalu ramah, humoris dan tidak pelit berbagi ilmu. Beliau yang sudah pernah menjelahi berbagai negara (SG, HK, dsb) ini begitu banyak wawasan dan pengalaman. Ngobrol dengan beliau waktu 2,5 jam seakan tak terasa. Tahu - tahu udah jam 2 aja. Selain tidak pelit berbagi ilmu, beliau juga senang berbagi makanan. Waktu pulang saya dikasih 3 box makanan. Semuanya adalah produk makanan hasil olahan beliau sendiri. Ada peyek kacang, ada sumpia gurih dan sumpia pedas. Waktu saya memakanannya, rasanya sungguh endes. Gurih dan renyah. Cocok untuk camilan maupun dipadu dengan menu lain. Maka tak heran jika makanan tersebut dipesan oleh pembeli dari berbagai pulau di Indonesia. Baik Sumatra, Kalimantan maupun Jawa. Bagi yang ingin memesannya lewat m...

Salah Satu Bentuk Kebohongan

Tahun 2014 lalu, seorang tokoh berkata, "Mengatakan suatu kebenaran dengan menutupi sebagian kebenaran lain itu adalah termasuk kebohongan." Contoh : 1. Seorang pejabat desa dalam suatu pertemuan berkata, "Mulai bulan depan setiap penerima raskin akan menerima bantuan beras masing2 15 kg. Naik 5 kg dari yang sebelumnya 10 kg." Bulan berikutnya memang benar masing2 penerima mendapat jatah beras 15 kg. Tetapi ternyata jumlah penerimanya berkurang dari yang tadinya 100 orang hanya menjadi 70 orang. *Pernyataan pejabat desa tersebut adalah benar bahwa jumlah beras yang diterima 15 kg tetapi dia menutupi kebenaran lain yaitu jumlah penerimanya akan berkurang. 2. Contoh kedua yaitu yang sering dilakukan operator seluler di negara kita soal tarif telepon, sms, dan internet. Dalam iklannya terlihat tarifnya murah dan terjangkau tetapi ternyata ada yang tidak disampaikan soal Syarat dan Ketentuan yang berlaku.