Langsung ke konten utama

Gaji Pertamaku saat di Bandung


Tahun 2006 aku lulus SMK sebagai peringkat kedua dari 125 anak. Waktu di wisuda, ibuku duduk di sebelahku di deretan paling depan. Ku lihat kebanggaan di wajah beliau. Saat aku dipanggil ke depan, ku cium tangan ibuku dan aku pun melangkah menuju ke atas panggung. Kuterima kalung tanda wisuda dan kulihat ibuku yang terharu bercampur senang. Saat wisuda tersebut kuterima beberapa barang dari sekolah, antara lain : Sebuah jam tangan digital, sebuah amplop berisi rupiah, sertifikat, dan sebuah buku agenda.


Setelah lulus, aku memutuskan untuk langsung bekerja. Tujuanku adalah agar bisa membantu biaya sekolah adikku yang selisih 2 tahun denganku. Karena di sekolahku ada BKK (Bursa Kerja Khusus) maka akupun bisa langsung disalurkan kerja ke sebuah perusahaan. Bulan Agustus 2006, setelah melalui serangkaian tes baik di kantor cabang maupun di kantor pusat, akhirnya aku diterima kerja di sebuah perusahaan farmasi di Bandung.

Minggu kedua bulan agustus 2006, aku menandatangani SPKWT (surat perjanjian kerja waktu tertentu). Kontrak pertamuku adalah selama 6 bulan. Jika kerjaku baik, maka akan diperpanjang namun jika sebaliknya maka tidak akan diperpanjang.

Di perusahaan tersebut aku bekerja di divisi BPEP SPF. Letaknya di kabupaten Bandung Barat, dekat kantor LPMP (Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan) Jawa Barat. Aku bekerja mulai jam 07.00 hingga jam 14.30 selebihnya akan dihitung lembur. Istirahat 30 menit dari jam 12.00 hingga 12.30.

Jika pulang kerja, aku pulang ke mess yang telah disediakan perusahaan. Mess tersebut bisa dihuni hingga 4 orang. Salah satu hal yang unik adalah setiap penghuni mess akan mendapat bonus jaga mess sebesar Rp. 8000,- per malam. Jadi jika selama 30 hari penuh tidur di mess, maka akan mendapat bonus Rp. 240.000,-. (Asyik kan??).

Setelah melalui 1 bulan pertama aku bekerja, aku pun mendapat gaji pertama (First Salary) pada tanggal 1 September 2006. Gaji pertamaku adalah sebesar Rp. 660.000,-. Jumlah hari yang dihitung adalah tanggal 10 (saat aku mulai kerja) hingga tanggal 25. Tanggal 26 hingga 31 masuk hitungan bulan berikutnya.
Gaji pertamaku tersebut sebagian saya tabung, sebagian lagi saya kirim ke teman saya buat bayar hutang (cerita tentang hutang tersebut insya Allah akan saya ceritakan lain waktu) dan sebagian lagi saya kirim buat adikku buat pesen kaos Bantara.

Sebenarnya saya ingin beli Hp saat gajian pertama tersebut, namun keinginan tersebut saya urungkan mengingat aku belum terlalu butuh. Aku baru beli Hp saat gajianku yang ketiga. Itupun setelah melalui berbagai pertimbangan.

Nah begitulah cerita tentang gaji pertamaku. Bagaimana dengan sahabat yang lain ???

Komentar

  1. Sipp... mendahulukan yang memang harus didahulukan hehe..

    Makasih udah ikutan GA ini^^

    BalasHapus
  2. wahhh... pas sekolah pinter ya? rangking 2 gitu loh, keren!
    langsung dapat kerja juga ^^

    gaji pertama langsung dibagi2 deh

    BalasHapus
  3. asiknya bisa bayar hutang ya mas, smoga semua hutang kita segera dapat terlunaskan.

    BalasHapus
  4. @mbak zaitun : prioritas memang harus diutamakan.
    @mbak argalitha : masih banyak yang lebih pintar dan cerdas kok mbak di negeri ini.
    @mas nuzulul arifin : iya mas rasanya plooong sekali

    BalasHapus
  5. tahun 2006 lulus SMK berarti kita seumur ya :) aku juga tahun 96 lulus SMA

    BalasHapus
  6. iya mbak, seumuran tapi beda 10 tahun hehe

    BalasHapus
  7. jadi inget hadi pertama saya juga mei 2010 silam, alhamudulillah sekarang sudah bisa lebih mapan :)

    BalasHapus
  8. Tahun 2006 dengan gaji segitu sudah besar tuh? pasti sekarang jauh lebih besar lagi. hehe....

    BalasHapus
  9. Mendapatkan gaji pertama adalah salah satu bagian hidup yang paling indah ya Pak..

    BalasHapus

Posting Komentar

Silahkan tulis tanggapan, kritik, saran atau komentar anda.

Postingan populer dari blog ini

Daftar Pradana SMK Negeri 1 Salam

Pradana merupakan pemimpin sebuah Ambalan Penegak. Yang tugas adalah memimpin pengelolaan Dewan Ambalan dan mengkoordinasi kinerja Dewan Ambalan. Mengingat tugas dan tanggung jawabnya tersebut maka seorang pradana dipilih dengan seksama sehingga mampu melakukan tugasnya dengan baik. Untuk mengetahui siapa saja pradana yang telah bertugas mulai dari masa Bhakti 2001/2002 maka bisa kita lihat video di atas. Berikut ini daftar pradana SMK Negeri 1 Salam mulai tahun 2001/2002 hingga sekarang.

Hidup Itu Seperti Toples

Sebagaimana orang kuliah, orang menjalani hidup pun juga punya "Cara" masing  - masing. Ada yang kuliah dengan santuy yang penting bisa lulus tepat waktu dengan nilai minimal C. Ada juga yang kuliah dengan belajar mati - matian. Mendalami ilmu dengan serius agar bisa bikin tesis yang mengguncang dunia. Atau agar setelah lulus bisa bikin terobosan baru yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Demikian pula orang dalam menjalani hidup.  Ada yang menjalani dengan hidup dengan harapan yang nggak muluk - muluk. Waktunya kerja ya kerja. Waktunya beribadah ya beribadah. Waktunya tidur ya tidur. Semua dijalani dengan senang hati. Yang terpenting bagi mereka adalah hidup nggak nyusahi orang tua, nggak ngrepoti pemerintah dan nggak jadi beban masyarakat. Tapi ada pula orang menjalani hidup dengan target. Harus bisa gini, gitu dan seperti itu. Semua penuh rencana dan target yang jelas. Mereka terus mengembangkan diri. Meskipun dah jadi artis, mereka tetap bikin bisnis. Sudah pu

Andai Jalur Muntilan - Temanggung aktif kembali

Dalam lamunanku, aku membayangkan andaikata jalur kereta api Muntilan - Parakan masih aktif tentu aku bisa pergi ke rumah mertua dengan kereta api yang lebih aman dan tidak kebut-kebutan. Masih dalam lamunanku, aku membayangkan naik kereta dari Stasiun Muntilan, di sana sudah ada banyak penumpang yang berangkat dari Jogjakarta dan Tempel. Aku menyapa mereka dan memberikan senyuman hangat sambil m encari tempat duduk yang masih kosong. Tak lama berselang, kereta kembali berjalan melanjutkan perjalanannya. Berturut-turut kami melewati jembatan di Sungai Keji, Sungai Bangkong dan Sungai Pabelan. Setelah itu kereta kembali berhenti di Halte Pabelan.