Langsung ke konten utama

Postingan

Hidup Itu Seperti Toples

Sebagaimana orang kuliah, orang menjalani hidup pun juga punya "Cara" masing  - masing. Ada yang kuliah dengan santuy yang penting bisa lulus tepat waktu dengan nilai minimal C. Ada juga yang kuliah dengan belajar mati - matian. Mendalami ilmu dengan serius agar bisa bikin tesis yang mengguncang dunia. Atau agar setelah lulus bisa bikin terobosan baru yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Demikian pula orang dalam menjalani hidup.  Ada yang menjalani dengan hidup dengan harapan yang nggak muluk - muluk. Waktunya kerja ya kerja. Waktunya beribadah ya beribadah. Waktunya tidur ya tidur. Semua dijalani dengan senang hati. Yang terpenting bagi mereka adalah hidup nggak nyusahi orang tua, nggak ngrepoti pemerintah dan nggak jadi beban masyarakat. Tapi ada pula orang menjalani hidup dengan target. Harus bisa gini, gitu dan seperti itu. Semua penuh rencana dan target yang jelas. Mereka terus mengembangkan diri. Meskipun dah jadi artis, mereka tetap bikin bisnis. Sudah pu
Postingan terbaru

Kopdar Bareng Bu Bertiana

Kemarin saya kopdar bareng Bu Bertiana. Ini adalah kali kedua saya berkesempatan untuk bisa kopdar sama beliau. Bedanya kalau dulu saya cuma sendiri, kemarin saya ajak keluarga. Sebagaimana yang dulu, beliau orangnya selalu ramah, humoris dan tidak pelit berbagi ilmu. Beliau yang sudah pernah menjelahi berbagai negara (SG, HK, dsb) ini begitu banyak wawasan dan pengalaman. Ngobrol dengan beliau waktu 2,5 jam seakan tak terasa. Tahu - tahu udah jam 2 aja. Selain tidak pelit berbagi ilmu, beliau juga senang berbagi makanan. Waktu pulang saya dikasih 3 box makanan. Semuanya adalah produk makanan hasil olahan beliau sendiri. Ada peyek kacang, ada sumpia gurih dan sumpia pedas. Waktu saya memakanannya, rasanya sungguh endes. Gurih dan renyah. Cocok untuk camilan maupun dipadu dengan menu lain. Maka tak heran jika makanan tersebut dipesan oleh pembeli dari berbagai pulau di Indonesia. Baik Sumatra, Kalimantan maupun Jawa. Bagi yang ingin memesannya lewat m

Pak Toha dan Orang - Orang Yang Terbuang

Tadi malam, pertandingan pembuka EURO 2016 antara tim tuan rumah Prancis melawan Rumania telah berlangsung. Pertandingan dimenangkan oleh tim Prancis dengan skor 2 - 1. Ngomong2 soal Rumania, saya jadi teringat akan tokoh yang bernama Pak Toha asal Purbalingga. Beliau adalah salah satu dari sekian banyak orang terdidik yang terbuang di negeri orang, jauh dari sanak keluarga, akibat kejamnya permainan politik dan perebutan kekuasaan. Saat itu beliau mendapat kesempatan untuk menuntut ilmu di Eropa Timur. Hingga akhirnya terjadi peristiwa pada tahun 1965, yang membuat beliau dan banyak orang lainnya kehilangan kewarganegaraan dan menjadi orang terbuang. Untuk bertahan hidup, beliau bekerja sebagai pembasmi serangga di Rumania. Menggunakan segala pengetahuan yang didapatnya di bidang elektronik untuk menciptakan berbagai alat membasmi serangga. Sungguh disayangkan ilmu pengetahuan beliau dan banyak orang terdidik lainnya tidak bisa dimanfaatkan untuk memajukan neg

Belajar Tentang Kehidupan Dari Teater

Suatu hari guru teater saya pernah berkata, "Belajar teater dari hidup dan belajar hidup dari teater." Beliau mencontohkan salah satu hal yang bisa dipelajari dari teater adalah adanya pembagian tugas. Ada yang menjadi sutradara, pemeran utama, pemeran pendukung, pemain figuran, pengatur tata cahaya (lighting), pengatur tata suara dan musik, penata properti dan tugas2 lainnya. Semua saling bekerja sama bersinergi menampilkan sebuah pertunjukan yang bisa dinikmati oleh penonto n. Pembagian tugas itu hal mutlak. Tidak mungkin semua orang itu menjadi pemain utama, tidak mungkin juga semua menjadi sutradara. Semua harus bisa berbagi peran, sesuai dengan kapasitas dan kemampuan masing2, untuk mencapai tujuan bersama. Begitu pula dalam kehidupan. Ada pembagian tugas di dunia ini. Ada yang jadi presiden, menteri, pengusaha, karyawan, penjual makanan di warung, buruh, kuli bangunan dan sebagainya. Tidak mungkin semua menjadi presiden. Yang terpenting adalah semu

Salah Satu Bentuk Kebohongan

Tahun 2014 lalu, seorang tokoh berkata, "Mengatakan suatu kebenaran dengan menutupi sebagian kebenaran lain itu adalah termasuk kebohongan." Contoh : 1. Seorang pejabat desa dalam suatu pertemuan berkata, "Mulai bulan depan setiap penerima raskin akan menerima bantuan beras masing2 15 kg. Naik 5 kg dari yang sebelumnya 10 kg." Bulan berikutnya memang benar masing2 penerima mendapat jatah beras 15 kg. Tetapi ternyata jumlah penerimanya berkurang dari yang tadinya 100 orang hanya menjadi 70 orang. *Pernyataan pejabat desa tersebut adalah benar bahwa jumlah beras yang diterima 15 kg tetapi dia menutupi kebenaran lain yaitu jumlah penerimanya akan berkurang. 2. Contoh kedua yaitu yang sering dilakukan operator seluler di negara kita soal tarif telepon, sms, dan internet. Dalam iklannya terlihat tarifnya murah dan terjangkau tetapi ternyata ada yang tidak disampaikan soal Syarat dan Ketentuan yang berlaku.

Fokus

Kata pak guru karate, "Dua pukulan dengan tenaga dan kekuatan yang sama, hasilnya akan berbeda jika diperkecil titik pukulannya." Contoh : Kaki anda terinjak oleh 2 orang yang beratnya sama2 60 kg, tetapi yang satu pakai sepatu kets dan yang satu pakai higheels, maka rasanya akan lebih sakit keinjak yang pakai higheels. Kesimpulannya meski kemampuan anda kecil namun jika anda fokus maka bisa jadi hasilnya akan lebih baik dibanding orang yang kemampuannya besar tetapi tidak fo kus. ‪#‎ KataPakGuruKarate‬

Menghargai Barang Milik Kita

Suatu siang ada 2 orang yang ngobrol membicarakan sesuatu. Si A : Bro, tahu nggak? Saya sudah 5 tahun gabung Facebook. Teman Facebook saya banyak, tapi tidak pernah saya menghitung jumlah teman saya. Kalau ada yang mengirim permintaan pertemanan, langsung saya Konfirm. - Nggak peduli dia orang Jawa, Sunda, Bugis, Madura, Batak atau bahkan dari luar negeri. - Nggak peduli dia orang islam, orang kristen, orang budha atau bahkan tidak beragama sekalipun - Nggak peduli dia Jokower, Praboker, Ahoker, Cebonger, Haters, Lovers ataupun Netraler. - Nggak peduli dia Homo, Hetero, Stereo, Combo, LGBT, ABCD, maupun Jomblo. Pokoknya kalau ada yang mengirim permintaan pertemanan, langsung saya konfirm. Sebaliknya saya nggak tahu dan nggak akan mempermasalahkan jika ada teman FB yang "Unfriend", "Unfollow", maupun "Block" akun FB saya. Saya tidak akan pernah mempermasalahkan dan membuat status lebay termehek - mehek hanya karena ora