Ada sepasang suami istri. Mereka menikah pada tahun 2008. Setelah
menikah mereka tinggal di rumah suami yang terletak di kecamatan N.
Sudah 5 tahun mereka hidup bersama. Namun sayang mereka belum dikaruniai anak.
Suatu hari sang istri jatuh sakit, hingga akhirnya meninggal dunia.
Sempat terjadi perdebatan antara kedua keluarga soal akan dimakamkan dimana jasad istri tersebut.
Pihak orangtua istri meminta untuk dimakamkan di desa asalnya di kecamatan S. Alasannya karena mereka belum punya anak.
Pihak orang tua suami meminta untuk dimakamkan di kecamatan N. Karena wanita tersebut sudah dianggap sebagai anak sendiri.
Akhirnya diputuskan jasad sang istri dikebumikan di desa asalnya. Sang suami berjanji untuk sering berziarah minimal 1 bulan sekali.
Kini sudah tahun ketiga. Dia benar2 memenuhi janjinya berziarah sebulan sekali. Hari ini dia juga datang dan ikut acara "Nyadran" di desa sang istri.
#TrueStory
Sudah 5 tahun mereka hidup bersama. Namun sayang mereka belum dikaruniai anak.
Suatu hari sang istri jatuh sakit, hingga akhirnya meninggal dunia.
Sempat terjadi perdebatan antara kedua keluarga soal akan dimakamkan dimana jasad istri tersebut.
Pihak orangtua istri meminta untuk dimakamkan di desa asalnya di kecamatan S. Alasannya karena mereka belum punya anak.
Pihak orang tua suami meminta untuk dimakamkan di kecamatan N. Karena wanita tersebut sudah dianggap sebagai anak sendiri.
Akhirnya diputuskan jasad sang istri dikebumikan di desa asalnya. Sang suami berjanji untuk sering berziarah minimal 1 bulan sekali.
Kini sudah tahun ketiga. Dia benar2 memenuhi janjinya berziarah sebulan sekali. Hari ini dia juga datang dan ikut acara "Nyadran" di desa sang istri.
#TrueStory
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tulis tanggapan, kritik, saran atau komentar anda.