Langsung ke konten utama

Si Bungsu

Tahun 2008 lalu saya tidak mengira akan punya adik lagi. Sebelum adik bungsu lahir, saya punya keyakinan bahwa orang tua saya tentu mengikuti saran pemerintah dalam program KB yang menyarankan "Dua Anak Cukup." Hampir selama 18 tahun, saya hanya mempunyai satu orang adik laki-laki. Itu pun bedanya hanya 2 tahun dengan saya sehingga malah terlihat sepantaran (seumuran).

Hal yang berbeda terjadi di keluarga Pakde - Pakde saya. Pakde saya yang tertua mempunyai 9 anak, sedangkan pakde nomor dua mempunyai 8 anak. Disusul pakde yang lain ada yang punya anak 6, 5 dan 4. Jumlah anak di keluarga saya termasuk paling sedikit dibanding yang lain.


Adik bungsu saya lahir tanggal 26 Januari 2008. Saat itu usia saya sudah 20 tahun dan Adik laki-laki saya sudah 18 tahun. Waktu ibu saya mengandung si bungsu hingga lahir, saat itu saya sedang bekerja di Bandung. Saya baru tahu kalau saya punya adik lagi ketika saya pulang di bulan Agustus 2008. Adik saya usianya sudah sekitar 7 bulan.

Saat di rumah, ibu bertanya kepada saya, malu atau tidak punya adik lagi. Saya menjawab tidak masalah punya adik lagi. Saya malah senang punya adik perempuan yang nantinya bisa bantu-bantu di rumah. Lagipula dulu pas adik nomor dua masih kecil, saya belum sempat momong adik soalnya jaraknya berdekatan. Sekarang dengan adanya si bungsu, saya bisa merasakan rasanya momong adik. Ibu saya pun lega mendengar jawaban saya. Beliau sempat khawatir jika kami anak-anaknya yang sudah besar akan merasa malu jika punya adik lagi. Itu juga alasan tidak memberi kabar kelahiran adik bungsu, ketika saya di Bandung.

Ada yang menarik dari tanggal kelahiran kami bertiga. Adik bungsu saya lahir tanggal 26 Januari, kemudian disusul si nomor dua yang lahir tanggal 02 Februari dan terakhir saya yang lahir 05 Februari. Ternyata tanggal kelahiran kami berurutan dan hanya berselang beberapa hari. Hal ini akan menghemat biaya ketika kami merayakan Ulang Tahun. Tinggal dibarengin aja pada salah satu tanggal. hehehe. Bagi yang percaya Zodiak maka zodiak kami bertiga sama - sama Aquarius. Tapi kami tidak percaya ramalan bintang, hanya sekedar tahu aja soal pembagian bintang berdasar tanggal lahir.

Nah kini adik bungsu saya sudah berusia 6 tahun lebih. Insya Allah pada tahun ajaran besok, dia akan masuk ke Sekolah Dasar (SD). Pada hari ulang tahunnya kemarin, saya belikan sebuah tas baru bagi dia. Eh, ternyata sampai sekarang tas tersebut malah belum dipakai. "Buat nanti di kelas 1 SD" katanya.

Dengan lahirnya anak saya beberapa bulan lalu, maka adik bungsu saya kini sudah menjadi seorang bibi/tante. Sesekali dia datang ke tempat tinggal saya (yang berjarak sekitar 15 km) buat nengok keponakannya. Dan main bareng anak saya. Nah berikut ini beberapa foto dan video adik bungsu saya.

Dalam Video tersebut si bungsu sedang mengajak anak saya untuk main sepeda di depan rumah. 

Foto Si Bungsu bulan November 2010
Foto saya bareng Ibu dan Adik, Oktober 2012 lalu
Foto kami sekeluarga, November 2011

Komentar

  1. Jadi ada teman bermain yang usianya nggak begitu jauh ya anaknya mas :)

    BalasHapus
  2. tgl lahir adiknya sama dengan tgl lahir suamiku :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Silahkan tulis tanggapan, kritik, saran atau komentar anda.

Postingan populer dari blog ini

Daftar Pradana SMK Negeri 1 Salam

Pradana merupakan pemimpin sebuah Ambalan Penegak. Yang tugas adalah memimpin pengelolaan Dewan Ambalan dan mengkoordinasi kinerja Dewan Ambalan. Mengingat tugas dan tanggung jawabnya tersebut maka seorang pradana dipilih dengan seksama sehingga mampu melakukan tugasnya dengan baik. Untuk mengetahui siapa saja pradana yang telah bertugas mulai dari masa Bhakti 2001/2002 maka bisa kita lihat video di atas. Berikut ini daftar pradana SMK Negeri 1 Salam mulai tahun 2001/2002 hingga sekarang.

Hidup Itu Seperti Toples

Sebagaimana orang kuliah, orang menjalani hidup pun juga punya "Cara" masing  - masing. Ada yang kuliah dengan santuy yang penting bisa lulus tepat waktu dengan nilai minimal C. Ada juga yang kuliah dengan belajar mati - matian. Mendalami ilmu dengan serius agar bisa bikin tesis yang mengguncang dunia. Atau agar setelah lulus bisa bikin terobosan baru yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Demikian pula orang dalam menjalani hidup.  Ada yang menjalani dengan hidup dengan harapan yang nggak muluk - muluk. Waktunya kerja ya kerja. Waktunya beribadah ya beribadah. Waktunya tidur ya tidur. Semua dijalani dengan senang hati. Yang terpenting bagi mereka adalah hidup nggak nyusahi orang tua, nggak ngrepoti pemerintah dan nggak jadi beban masyarakat. Tapi ada pula orang menjalani hidup dengan target. Harus bisa gini, gitu dan seperti itu. Semua penuh rencana dan target yang jelas. Mereka terus mengembangkan diri. Meskipun dah jadi artis, mereka tetap bikin bisnis. Sudah pu

Andai Jalur Muntilan - Temanggung aktif kembali

Dalam lamunanku, aku membayangkan andaikata jalur kereta api Muntilan - Parakan masih aktif tentu aku bisa pergi ke rumah mertua dengan kereta api yang lebih aman dan tidak kebut-kebutan. Masih dalam lamunanku, aku membayangkan naik kereta dari Stasiun Muntilan, di sana sudah ada banyak penumpang yang berangkat dari Jogjakarta dan Tempel. Aku menyapa mereka dan memberikan senyuman hangat sambil m encari tempat duduk yang masih kosong. Tak lama berselang, kereta kembali berjalan melanjutkan perjalanannya. Berturut-turut kami melewati jembatan di Sungai Keji, Sungai Bangkong dan Sungai Pabelan. Setelah itu kereta kembali berhenti di Halte Pabelan.