Langsung ke konten utama

Gara Gara Bupati

Siang itu awal tahun 2010, saya sedang duduk di sebuah warung kopi di Jalan Greges Barat, Kota Surabaya. Sambil menunggu pesanan kopi datang, saya membaca koran yang tergeletak di meja. Ada satu kolom besar yang bertuliskan " Bupati Lam***an aja punya akun Facebook ". Tak lupa disematkan juga Foto profil sang bupati di kolom berita tersebut. Sebuah Foto dengan Background warna merah.


Saya pun jadi penasaran. Apa sih Facebook itu??? Sampai - sampai seorang Bupati juga tertarik untuk berkecimpung di dalamnya. Saya pun membaca dengan seksama kolom berita tersebut. Hingga pesanan kopi saya datang, saya masih juga membaca koran. Sampai sang pemilik warung berkata kepada saya,

"Mas silahkan di minum kopinya mumpung masih anget, nanti keburu dingin lho."

"Iya cak, bentar lagi, sedang baca berita menarik nih." jawab saya

Sang pemilik warung penasaran
"Baca berita apa sih, kok serius amat."

Saya pun segera membalikkan koran yang sedang saya baca. Sang pemilik warung tersenyum dan berkata,

"Oalah Facebook to, iya sekarang memang lagi heboh pada bikin itu. Kalau mas pengen buat, itu tuch di sebelah ada warnet, mas bikin email dulu terus nanti masuk website Facebook untuk mulai mendaftar."

Saya hanya manggut - manggut walaupun belum paham betul apa yang dikatakan sang pemilik warung.

"Kalau si mas belum punya foto diri yang mau dijadikan foto profil, mas bisa pakai foto sembarang. Pakai foto artis, pemandangan, atau foto apa juga bisa" si pemilik warung memberikan gambaran.

"Tapi kalau bisa, mending pake foto diri aja, kayak punya Pak Bupati tuch" kata beliau sambil menunjuk foto yang ada di koran.

"Kenapa harus gitu cak??" Tanya saya belum paham.

"Karena Facebook itu buat media pertemanan. Kalau kita menyematkan foto diri kita, akan lebih mudah bagi teman, sahabat, saudara yang berada nun jauh di sana untuk mengenali akun facebook kita. Nanti kita bisa saling menambahkan seseorang kedalam daftar pertemanan kita"

"Berarti nama yang kita gunakan juga harus nama asli ya cak???"

"Kalau itu sih tidak harus. Gunakan nama yang banyak dikenal oleh teman/sahabat juga bisa. Yang penting jangan lebay atau susah dibaca. Masak ganteng - ganteng nama facebook kok alay" kata pemilik warung sambil tersenyum.

Setelah meminum kopi, saya segera bergegas menuju warnet terdekat.

Pertama yang saya lakukan adalah membuat email di www.yahoo.com. Beberapa alamat email yang mau saya daftarkan sudah tidak tersedia. Diantaranya puji@yahoo.com, irwanto@yahoo.com, pujiirwanto@yahoo.com.

"Wah gimana nih ??? Semua alamat favorit sudah tidak tersedia." Kata saya dalam hati.

Akhirnya dengan sayapun menemukan alamat email yang masih tersedia. Dan saya gunakan hingga saat ini.

Selanjutnya saya masuk ke www.facebook.com. Saya tuliskan data - data saya dengan jujur dan sesuai kebenaran. Pertama kali nama akun Facebook saya menggunakan nama Puji Irwanto. Saya pikir, dengan memakai nama asli, akan lebih mudah bagi teman saya untuk saling mengenal.

Kemudian ada perintah untuk memasukkan foto profil. Ada dua pilihan Upload atau Capture.

Beruntung warnet tersebut tersedia Webcamp. Saya pun menggunakan pilihan Capture. Dengan senyum lebar ala calon legislatif, saya pun memasang foto profil pertama saya untuk akun facebook perdana saya.

Tak terasa kini sudah 4 tahun lebih 3 bulan saya punya akun Facebook. Teman saya kini sudah mencapai 997 teman. Foto profil pun sudah berkali - kali berganti seiring berjalannya waktu. Tidak baik rasanya jika saya yang sudah berumur 26 tahun dan sudah punya satu anak ini, memasang foto saya waktu SMP maupun SMK. Entar dikira masih muda dan  masih jomblo hehehehe.

Untuk nama Facebook, saya hanya mengganti sebanyak 2 kali. Pertama saya menggunakan nama Puji Irwanto. Kemudian pertengahan tahun 2010, saya ganti dengan Rahwana Mencari Cinta (Foto profil, saya menggunakan gambar Rahwana yang sedang menculik Shinta). Tiga bulan kemudian saya malu dengan diri sendiri dan akhirnya saya ganti dengan nama Mas Jier hingga sekarang.

Kalau ingat masa - masa itu, saya hanya tersenyum. Ternyata saya termasuk orang yang ikut-ikutan dalam membuat akun Facebook. Bukan atas dasar kemauan diri sendiri. Hahaha Gara - Gara Bupati Saya Bikin Akun Facebook.


Komentar

  1. Saya bikin akun Facebook awalnya karena banyak teman2 yang pakai. Sekaligus mengamankan alamat facebook.com/wijna :D

    BalasHapus
  2. kalau aku sudah lebih dari 6 tahun punya FB :) awalnya gak mau bikin tapi waktu itu suami lagi suka main game di fab jadi aku ikut daftar. eh malah udah 3 tahun terakhir suami deactive fb

    BalasHapus

Posting Komentar

Silahkan tulis tanggapan, kritik, saran atau komentar anda.

Postingan populer dari blog ini

Hidup Itu Seperti Toples

Sebagaimana orang kuliah, orang menjalani hidup pun juga punya "Cara" masing  - masing. Ada yang kuliah dengan santuy yang penting bisa lulus tepat waktu dengan nilai minimal C. Ada juga yang kuliah dengan belajar mati - matian. Mendalami ilmu dengan serius agar bisa bikin tesis yang mengguncang dunia. Atau agar setelah lulus bisa bikin terobosan baru yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Demikian pula orang dalam menjalani hidup.  Ada yang menjalani dengan hidup dengan harapan yang nggak muluk - muluk. Waktunya kerja ya kerja. Waktunya beribadah ya beribadah. Waktunya tidur ya tidur. Semua dijalani dengan senang hati. Yang terpenting bagi mereka adalah hidup nggak nyusahi orang tua, nggak ngrepoti pemerintah dan nggak jadi beban masyarakat. Tapi ada pula orang menjalani hidup dengan target. Harus bisa gini, gitu dan seperti itu. Semua penuh rencana dan target yang jelas. Mereka terus mengembangkan diri. Meskipun dah jadi artis, mereka tetap bikin bisnis. Sudah pu...

Olahraga di Club House Valencia

Sejak akhir November lalu saya mempunyai kegiatan baru di sore hari. Kegiatan tersebut adalah berolahraga di Club House Valencia. Jika ada waktu dan istri mengijinkan, maka sepulang kerja saya langsung menuju ke tempat tersebut untk berolahraga.

Kopdar Bareng Bu Bertiana

Kemarin saya kopdar bareng Bu Bertiana. Ini adalah kali kedua saya berkesempatan untuk bisa kopdar sama beliau. Bedanya kalau dulu saya cuma sendiri, kemarin saya ajak keluarga. Sebagaimana yang dulu, beliau orangnya selalu ramah, humoris dan tidak pelit berbagi ilmu. Beliau yang sudah pernah menjelahi berbagai negara (SG, HK, dsb) ini begitu banyak wawasan dan pengalaman. Ngobrol dengan beliau waktu 2,5 jam seakan tak terasa. Tahu - tahu udah jam 2 aja. Selain tidak pelit berbagi ilmu, beliau juga senang berbagi makanan. Waktu pulang saya dikasih 3 box makanan. Semuanya adalah produk makanan hasil olahan beliau sendiri. Ada peyek kacang, ada sumpia gurih dan sumpia pedas. Waktu saya memakanannya, rasanya sungguh endes. Gurih dan renyah. Cocok untuk camilan maupun dipadu dengan menu lain. Maka tak heran jika makanan tersebut dipesan oleh pembeli dari berbagai pulau di Indonesia. Baik Sumatra, Kalimantan maupun Jawa. Bagi yang ingin memesannya lewat m...