Langsung ke konten utama

Masa peralihan sebagai TSR

Technical Sales Representative atau biasa disingkat menjadi TSR merupakan profesi saya sekarang. Pekerjaan ini saya geluti sejak maret 2012. Saya menjadi bagian dari sebuah agen pakan ternak yang ada di Kota Magelang.

Pekerjaan sebagai seorang TSR menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi saya. Hal ini dikarenakan, saya sejak tahun 2006 hingga akhir 2011 terbiasa bekerja di Bandung di bagian produksi. Saya terbiasa bekerja di balik layar tanpa pernah tahu bagaimana produk yang saya produksi sampai ke tangan konsumen. Sekarang saya harus bekerja di lapangan, berpikir dan bekerja bagaimana caranya agar konsumen mau membeli apa yang saya jual.
Seperti halnya musim, masa peralihan menjadi masa - masa yang sangat berat bagi saya. Saya berusaha sekuat tenaga agar segera bisa menyesuaikan diri dengan dunia kerja yang baru. Dari bagian produksi menjadi bagian pemasaran.

Namun segala sesuatu memang butuh proses. Saya bekerja di bawah tekanan. Di satu sisi saya harus bekerja untuk memenuhi kebuuhan keluarga, di sisi lain saya harus mencapai target penjualan yang ditetapkan oleh perusahaan. Di bulan kedua saya bekerja, saya pun KO. Saya terserang gejala Typus (Tipes). Kepala nyut-nyutan, badan panas dingin, sekujur tubuh rasanya pegal - pegal dan perut rasanya mual tetapi tidak muntah.

Saya pun ijin libur selama 3 hari. Dokter yang memeriksa saya bilang kalau penyakit ini akibat saya terlalu banyak pikiran, kurang istirahat, suka telat makan dan terlalu sering kena angin. Saya jadi teringat sebuah artikel yang berjudul 4 Kesalahan Salesman Pemula yang harus dihindari. Saya akui bahwa di awal profesi saya sebagai seorang Sales, saya melakukan 4 kesalahan tersebut. Bahkan saya sempat berpikir bahwa pekerjaan sebagai Sales tidak cocok bagi saya.

Setelah 3 hari istirahat, saya memutuskan untuk kembali bekerja. Saat ketemu bos, bos saya bilang "Gimana kondisinya ji? Kalo belum fit, jangan dipaksain." Ternyata benar setelah 3 hari bekerja, gejala yang sebelumnya saya rasakan kembali terulang. Saya pun ijin lagi selama 3 hari.

Beruntung saya mempunyai istri yang baik dan selalu memberikan dukungan kepada saya. Istri saya sebelumnya bekerja di TPS Food, Sragen sebagai seorang Senior QC. Namun dia rela keluar dari pekerjaannya demi memenuhi permintaan dari saya. Saat saya sakit atau sedang bimbang, dia selalu meyakinkan saya, bahwa rejeki sudah ada yang mengatur. Jika sekarang saya sedang sakit, berarti saya sedang diuji dan kita sebagai manusia harus bersabar. Kalau sudah sembuh, kita berusaha lagi dan berdoa, Allah pasti memberi jalan.

Alhamdulillah sekarang sudah hampir 2 tahun saya bekerja sebagai seorang Technical Sales Representative (TSR). Saya masih bertahan dan makin mencintai pekerjaan yang saya geluti. Lambat laun penjualan saya semakin meningkat dan pelanggan semakin banyak.

Apa yang terjadi di masa awal kerja saya, saya jadikan pelajaran bahwa segala sesuatu membutuhkan proses, tidak ada sesuatu yang instan, dan kita harus mencintai pekerjaan yang kita lakukan agar kita bisa menikmati dan nyaman dengan pekerjaan kita.

Komentar

  1. Pekerjaan bisa dijalani dengan mudah kalau mencintai pekerjaan itu ya. Asyik ya punya istri ada yang merhatiin :) Salam kenal buat istrinya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak jadi ada yang support dan memberikan ketenangan

      Hapus
  2. Sales memang pekerjaan menantang mas, sekaligus karir yang pas utk mengembangkan relasi

    Salam hangat mas jier. Sukses dgn karir barunya ya

    BalasHapus
  3. Allah yang paling tau yg terbaik utk hambaNya ya Masjier..
    semoga sehat selalu :-)

    BalasHapus
  4. semangat terus mas, kabarnya bahwa setelah terkena typus itu sudah dianggap sah menjadi seorang pekerja. kalau belum terkena typus berarti belum teruji. Kabarnya sih... tetep semangatt

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah berarti sekarang saya sudah lulus ujian dong pak

      Hapus

Posting Komentar

Silahkan tulis tanggapan, kritik, saran atau komentar anda.

Postingan populer dari blog ini

Hidup Itu Seperti Toples

Sebagaimana orang kuliah, orang menjalani hidup pun juga punya "Cara" masing  - masing. Ada yang kuliah dengan santuy yang penting bisa lulus tepat waktu dengan nilai minimal C. Ada juga yang kuliah dengan belajar mati - matian. Mendalami ilmu dengan serius agar bisa bikin tesis yang mengguncang dunia. Atau agar setelah lulus bisa bikin terobosan baru yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Demikian pula orang dalam menjalani hidup.  Ada yang menjalani dengan hidup dengan harapan yang nggak muluk - muluk. Waktunya kerja ya kerja. Waktunya beribadah ya beribadah. Waktunya tidur ya tidur. Semua dijalani dengan senang hati. Yang terpenting bagi mereka adalah hidup nggak nyusahi orang tua, nggak ngrepoti pemerintah dan nggak jadi beban masyarakat. Tapi ada pula orang menjalani hidup dengan target. Harus bisa gini, gitu dan seperti itu. Semua penuh rencana dan target yang jelas. Mereka terus mengembangkan diri. Meskipun dah jadi artis, mereka tetap bikin bisnis. Sudah pu...

Olahraga di Club House Valencia

Sejak akhir November lalu saya mempunyai kegiatan baru di sore hari. Kegiatan tersebut adalah berolahraga di Club House Valencia. Jika ada waktu dan istri mengijinkan, maka sepulang kerja saya langsung menuju ke tempat tersebut untk berolahraga.

Kopdar Bareng Bu Bertiana

Kemarin saya kopdar bareng Bu Bertiana. Ini adalah kali kedua saya berkesempatan untuk bisa kopdar sama beliau. Bedanya kalau dulu saya cuma sendiri, kemarin saya ajak keluarga. Sebagaimana yang dulu, beliau orangnya selalu ramah, humoris dan tidak pelit berbagi ilmu. Beliau yang sudah pernah menjelahi berbagai negara (SG, HK, dsb) ini begitu banyak wawasan dan pengalaman. Ngobrol dengan beliau waktu 2,5 jam seakan tak terasa. Tahu - tahu udah jam 2 aja. Selain tidak pelit berbagi ilmu, beliau juga senang berbagi makanan. Waktu pulang saya dikasih 3 box makanan. Semuanya adalah produk makanan hasil olahan beliau sendiri. Ada peyek kacang, ada sumpia gurih dan sumpia pedas. Waktu saya memakanannya, rasanya sungguh endes. Gurih dan renyah. Cocok untuk camilan maupun dipadu dengan menu lain. Maka tak heran jika makanan tersebut dipesan oleh pembeli dari berbagai pulau di Indonesia. Baik Sumatra, Kalimantan maupun Jawa. Bagi yang ingin memesannya lewat m...