Masih ingat Vivi Kusrini?? Seorang siswa yang melakukan bunuh diri karena tak tahan diejek oleh teman - temannya. "Vivi anak Jokbur, Vivi anak Jokbur". Begitulah dia biasa dipanggil oleh teman - temannya karena dia adalah anak seorang penjual nasi bubur. Dia merupakan pelajar di SMP N 10 Bantar Gebang, Bekasi.
Kasus ini menyita perhatian masyarakat. Sampai - sampai sang ayah dari Vivi Kusrini, yakni Bapak Joko Kirsan diundang dalam acara KICK ANDY. Dalam acara tersebut Bapak Joko Kirsan berpesan kepada para anak muda agar jangan melecehkan orang lain.
Dan kepada para orang tua beliau berpesan “Ajarkan anak – anak untuk berbuat baik, saling menghargai, jangan biarkan anak – anaknya melecehkan kekurangan orang lain"
Saya teringat akan kisah ini dan melihat kepada diri saya sendiri. Saya sekarang sudah menjadi orang tua. Saya bertanggung jawab untuk mendidik anak saya agar selalu menghargai orang lain dan juga agar selalu bersabar atas ejekan, cemoohan atau gangguan lainnya.
Pekerjaaan apapun asal halal, jauh lebih baik dibanding dengan korupsi, mencuri, merampok, atau pekerjaan haram lainnya. Bapak Joko Kirsan yang bekerja sebagai penjual bubur jauh lebih mulia dibanding mengemis. Saya pun walaupun hanya sebagai Sales, namun saya berusaha untuk memberikan pengertian kepada keluarga, anak dan istri saya agar selalu bersyukur.
Kasus ini menyita perhatian masyarakat. Sampai - sampai sang ayah dari Vivi Kusrini, yakni Bapak Joko Kirsan diundang dalam acara KICK ANDY. Dalam acara tersebut Bapak Joko Kirsan berpesan kepada para anak muda agar jangan melecehkan orang lain.
Dan kepada para orang tua beliau berpesan “Ajarkan anak – anak untuk berbuat baik, saling menghargai, jangan biarkan anak – anaknya melecehkan kekurangan orang lain"
Saya teringat akan kisah ini dan melihat kepada diri saya sendiri. Saya sekarang sudah menjadi orang tua. Saya bertanggung jawab untuk mendidik anak saya agar selalu menghargai orang lain dan juga agar selalu bersabar atas ejekan, cemoohan atau gangguan lainnya.
Pekerjaaan apapun asal halal, jauh lebih baik dibanding dengan korupsi, mencuri, merampok, atau pekerjaan haram lainnya. Bapak Joko Kirsan yang bekerja sebagai penjual bubur jauh lebih mulia dibanding mengemis. Saya pun walaupun hanya sebagai Sales, namun saya berusaha untuk memberikan pengertian kepada keluarga, anak dan istri saya agar selalu bersyukur.
Masya Allah kasihan.. padahal saya dulu waktu sekolah karena fisik yang kurang sensual sering dipanggil yang aneh-aneh mulai dari kampes (artinya celana dalam), mr. popo, jin botol, dll... alhamdulillah meski sakiiiit hati ini tapi saya tak sampai bunuh diri, tapi yang harus dicermati masyarakat (secara terang-terangan bahkan) memang hoby sekali membully profesi dan yang paling sering jadi obyek adalah, tukang becak, kuli, sopir truck, pemulung... working class gitulah pokoknya.... ah.. dipikir itu lucu apa.... saya suka pesan pak Kirsan, ini masalah kepribadiannya bukan profesinya... lagian tukang bubur juga bisa naik haji kok, seperti juga pesan rapper eminem dalam lagunya "..and to the rest of the world, even if it sounds corny don't let 'em say you ain't beautiful" sayang dek vivi dulu mungkin tak sempat dengar lagu ini *maaf atas emosi dan curcolnya... sekian, salam mas Jier.
BalasHapusNdak apa - apa mas.
HapusSaya dulu waktu SMK suka dipanggil kipli (tokoh dalam film "kiamat sudah dekat")
PR kita sebagai orang tua ya agar selalu berkata baik
BalasHapusIya mbak, agar anak bisa saling menghargai
Hapus