Langsung ke konten utama

Pesan Bapak Joko Kirsan

Masih ingat Vivi Kusrini?? Seorang siswa yang melakukan bunuh diri karena tak tahan diejek oleh teman - temannya. "Vivi anak Jokbur, Vivi anak Jokbur". Begitulah dia biasa dipanggil oleh teman - temannya karena dia adalah anak seorang penjual nasi bubur. Dia merupakan pelajar di SMP N 10 Bantar Gebang, Bekasi.

Kasus ini menyita perhatian masyarakat. Sampai - sampai sang ayah dari Vivi Kusrini, yakni Bapak Joko Kirsan diundang dalam acara KICK ANDY. Dalam acara tersebut Bapak Joko Kirsan berpesan kepada para anak muda agar jangan melecehkan orang lain.

Dan kepada para orang tua beliau berpesan Ajarkan anak – anak untuk berbuat baik, saling menghargai, jangan biarkan anak – anaknya melecehkan kekurangan orang lain"

Saya teringat akan kisah ini dan melihat kepada diri saya sendiri. Saya sekarang sudah menjadi orang tua. Saya bertanggung jawab untuk mendidik anak saya agar selalu menghargai orang lain dan juga agar selalu bersabar atas ejekan, cemoohan atau gangguan lainnya.

Pekerjaaan apapun asal halal, jauh lebih baik dibanding dengan korupsi, mencuri, merampok, atau pekerjaan haram lainnya. Bapak Joko Kirsan yang bekerja sebagai penjual bubur jauh lebih mulia dibanding mengemis. Saya pun walaupun hanya sebagai Sales, namun saya berusaha untuk memberikan pengertian kepada keluarga, anak dan istri saya agar selalu bersyukur.


Komentar

  1. Masya Allah kasihan.. padahal saya dulu waktu sekolah karena fisik yang kurang sensual sering dipanggil yang aneh-aneh mulai dari kampes (artinya celana dalam), mr. popo, jin botol, dll... alhamdulillah meski sakiiiit hati ini tapi saya tak sampai bunuh diri, tapi yang harus dicermati masyarakat (secara terang-terangan bahkan) memang hoby sekali membully profesi dan yang paling sering jadi obyek adalah, tukang becak, kuli, sopir truck, pemulung... working class gitulah pokoknya.... ah.. dipikir itu lucu apa.... saya suka pesan pak Kirsan, ini masalah kepribadiannya bukan profesinya... lagian tukang bubur juga bisa naik haji kok, seperti juga pesan rapper eminem dalam lagunya "..and to the rest of the world, even if it sounds corny don't let 'em say you ain't beautiful" sayang dek vivi dulu mungkin tak sempat dengar lagu ini *maaf atas emosi dan curcolnya... sekian, salam mas Jier.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ndak apa - apa mas.
      Saya dulu waktu SMK suka dipanggil kipli (tokoh dalam film "kiamat sudah dekat")

      Hapus
  2. PR kita sebagai orang tua ya agar selalu berkata baik

    BalasHapus

Posting Komentar

Silahkan tulis tanggapan, kritik, saran atau komentar anda.

Postingan populer dari blog ini

Daftar Pradana SMK Negeri 1 Salam

Pradana merupakan pemimpin sebuah Ambalan Penegak. Yang tugas adalah memimpin pengelolaan Dewan Ambalan dan mengkoordinasi kinerja Dewan Ambalan. Mengingat tugas dan tanggung jawabnya tersebut maka seorang pradana dipilih dengan seksama sehingga mampu melakukan tugasnya dengan baik. Untuk mengetahui siapa saja pradana yang telah bertugas mulai dari masa Bhakti 2001/2002 maka bisa kita lihat video di atas. Berikut ini daftar pradana SMK Negeri 1 Salam mulai tahun 2001/2002 hingga sekarang.

Hidup Itu Seperti Toples

Sebagaimana orang kuliah, orang menjalani hidup pun juga punya "Cara" masing  - masing. Ada yang kuliah dengan santuy yang penting bisa lulus tepat waktu dengan nilai minimal C. Ada juga yang kuliah dengan belajar mati - matian. Mendalami ilmu dengan serius agar bisa bikin tesis yang mengguncang dunia. Atau agar setelah lulus bisa bikin terobosan baru yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Demikian pula orang dalam menjalani hidup.  Ada yang menjalani dengan hidup dengan harapan yang nggak muluk - muluk. Waktunya kerja ya kerja. Waktunya beribadah ya beribadah. Waktunya tidur ya tidur. Semua dijalani dengan senang hati. Yang terpenting bagi mereka adalah hidup nggak nyusahi orang tua, nggak ngrepoti pemerintah dan nggak jadi beban masyarakat. Tapi ada pula orang menjalani hidup dengan target. Harus bisa gini, gitu dan seperti itu. Semua penuh rencana dan target yang jelas. Mereka terus mengembangkan diri. Meskipun dah jadi artis, mereka tetap bikin bisnis. Sudah pu

Andai Jalur Muntilan - Temanggung aktif kembali

Dalam lamunanku, aku membayangkan andaikata jalur kereta api Muntilan - Parakan masih aktif tentu aku bisa pergi ke rumah mertua dengan kereta api yang lebih aman dan tidak kebut-kebutan. Masih dalam lamunanku, aku membayangkan naik kereta dari Stasiun Muntilan, di sana sudah ada banyak penumpang yang berangkat dari Jogjakarta dan Tempel. Aku menyapa mereka dan memberikan senyuman hangat sambil m encari tempat duduk yang masih kosong. Tak lama berselang, kereta kembali berjalan melanjutkan perjalanannya. Berturut-turut kami melewati jembatan di Sungai Keji, Sungai Bangkong dan Sungai Pabelan. Setelah itu kereta kembali berhenti di Halte Pabelan.