Langsung ke konten utama

Pidato Presiden Hartono



Salah satu pidato yang paling berkesan bagi saya adalah Pidato Presiden Hartono dalam Film CaPres. Dalam pidatonya ada beberapa hal yang disampaikan oleh beliau. Beberapa diantaranya adalah :
1. Kita para warga negara harus memiliki mental dan jiwa yang besar
2. Kemerdekaan bangsa ini yang diraih dengan perjuangan nenek moyang
3. Pemimpin apapun harus jujur
4. Kita para warga negara harus yakin bahwa negara ini bisa keluar dar kesulian dan kesusahan
5. Kita semua harus bersatu untuk menjadi yang lebih baik. 


Untuk lebih jelasnya, berikut ini saya tuliskan Pidato Presiden Hartono.

Pidato Presiden Hartono (Dwi Sasono)
@ Film CaPres (Calo Presiden)

Presiden Hartono (Dwi Sasono)
Bangun jiwa kita
Bangun mental kita
Status, jabatan, pendidikan
Percuma tidak ada artinya
Tanpa mental dan jiwa yang besar
Karena kamu, kamu, kamu
Kita semua lahir di negara yang besar
Bangsa yang berjiwa dan mental yang besar

Kemerdekaan bangsa ini
Direbut dengan darah
Darah para pejuang
Termasuk darah kakekmu
Dan darah bapakmu
Jadi kemerdekaan ini
Bukan diberi, bukan gratisan

Ingat, jika suatu saat nanti
Kamu jadi pemimpin
Baik pemimpin apapun
Sekalipun kamu cuma pemimpin keluarga
Kamu harus tetap jujur

Bangun jiwa kalian
Bangun mental kalian
Dan katakan “Kita yakin, kita bisa mengatasi kesulitan ini”

Jangan menangis
Jangan Lemah
Jangan meminta-minta
Bangun mental kita
Bangun, sadarkan diri kita
Bahwa kita adalah bangsa yang besar
Yang memiliki jiwa yang besar
Pantang menyerah

Bersatulah, jangan saling menyalahkan
Jangan saling menjatuhkan
Karena kita saudara
Karena kita satu untuk merubah bangsa ini menjadi lebih baik

Terima kasih

Silahkan lihat video pidato beliau.
 

Komentar

  1. Balasan
    1. Film-nya berjudul CaPres mbak.
      Salah satu lakonnya adalah Hartono yang diperankan oleh Dwi Sasono

      Hapus

Posting Komentar

Silahkan tulis tanggapan, kritik, saran atau komentar anda.

Postingan populer dari blog ini

Hidup Itu Seperti Toples

Sebagaimana orang kuliah, orang menjalani hidup pun juga punya "Cara" masing  - masing. Ada yang kuliah dengan santuy yang penting bisa lulus tepat waktu dengan nilai minimal C. Ada juga yang kuliah dengan belajar mati - matian. Mendalami ilmu dengan serius agar bisa bikin tesis yang mengguncang dunia. Atau agar setelah lulus bisa bikin terobosan baru yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Demikian pula orang dalam menjalani hidup.  Ada yang menjalani dengan hidup dengan harapan yang nggak muluk - muluk. Waktunya kerja ya kerja. Waktunya beribadah ya beribadah. Waktunya tidur ya tidur. Semua dijalani dengan senang hati. Yang terpenting bagi mereka adalah hidup nggak nyusahi orang tua, nggak ngrepoti pemerintah dan nggak jadi beban masyarakat. Tapi ada pula orang menjalani hidup dengan target. Harus bisa gini, gitu dan seperti itu. Semua penuh rencana dan target yang jelas. Mereka terus mengembangkan diri. Meskipun dah jadi artis, mereka tetap bikin bisnis. Sudah pu...

Kopdar Bareng Bu Bertiana

Kemarin saya kopdar bareng Bu Bertiana. Ini adalah kali kedua saya berkesempatan untuk bisa kopdar sama beliau. Bedanya kalau dulu saya cuma sendiri, kemarin saya ajak keluarga. Sebagaimana yang dulu, beliau orangnya selalu ramah, humoris dan tidak pelit berbagi ilmu. Beliau yang sudah pernah menjelahi berbagai negara (SG, HK, dsb) ini begitu banyak wawasan dan pengalaman. Ngobrol dengan beliau waktu 2,5 jam seakan tak terasa. Tahu - tahu udah jam 2 aja. Selain tidak pelit berbagi ilmu, beliau juga senang berbagi makanan. Waktu pulang saya dikasih 3 box makanan. Semuanya adalah produk makanan hasil olahan beliau sendiri. Ada peyek kacang, ada sumpia gurih dan sumpia pedas. Waktu saya memakanannya, rasanya sungguh endes. Gurih dan renyah. Cocok untuk camilan maupun dipadu dengan menu lain. Maka tak heran jika makanan tersebut dipesan oleh pembeli dari berbagai pulau di Indonesia. Baik Sumatra, Kalimantan maupun Jawa. Bagi yang ingin memesannya lewat m...

Salah Satu Bentuk Kebohongan

Tahun 2014 lalu, seorang tokoh berkata, "Mengatakan suatu kebenaran dengan menutupi sebagian kebenaran lain itu adalah termasuk kebohongan." Contoh : 1. Seorang pejabat desa dalam suatu pertemuan berkata, "Mulai bulan depan setiap penerima raskin akan menerima bantuan beras masing2 15 kg. Naik 5 kg dari yang sebelumnya 10 kg." Bulan berikutnya memang benar masing2 penerima mendapat jatah beras 15 kg. Tetapi ternyata jumlah penerimanya berkurang dari yang tadinya 100 orang hanya menjadi 70 orang. *Pernyataan pejabat desa tersebut adalah benar bahwa jumlah beras yang diterima 15 kg tetapi dia menutupi kebenaran lain yaitu jumlah penerimanya akan berkurang. 2. Contoh kedua yaitu yang sering dilakukan operator seluler di negara kita soal tarif telepon, sms, dan internet. Dalam iklannya terlihat tarifnya murah dan terjangkau tetapi ternyata ada yang tidak disampaikan soal Syarat dan Ketentuan yang berlaku.