Langsung ke konten utama

Kopdar Teawalk di Parongpong

Posting kali ini melanjutkan cerita tentang kopdar teawalk yang kemarin sudah diceritakan sama teh Nchie dan Teh Orin.

Menurut kesepakatan, cerita tentang kopdar teawalk akan dibuat semacam cerita bersambung. Nah saya kebagian cerita tentang hal-hal yang menarik seputar kopdar teawalk. Bicara hal-hal manarik seputar acara teawalk kemarin, menurut saya sangat banyak dan tidak akan habis meski diceritakan hingga 10 postingan *lebay* (saking banyaknya yang bisa diceritakan).

Untuk itu saya menceritakan beberapa hal saja tentang kopdar kemarin.
Cerita bermula saat saya sudah sampai di pusat latihan kavaleri, parongpong. Saya pun SMS bu dey bahwa saya sudah sampai di daerah parangpong. Ada balasan dari beliau bahwa beliau sedang menjemput rombongan di Yomart Ledeng. Sambil menunggu yang lain, saya pun beristirahat di masjid Al-Mukmin sambil baca buku “Mujahadah Cinta Sepasang Hati”. 
Buku Mujahadah Cinta Sepasang Hati
Hingga akhirnya saya mendapat call dari bu dey bahwa teman-teman yang lain sudah menunggu di rumah beliau. Saya pun segera menuju lokasi. Sampai di sana ternyata teman-teman sudah sibuk memasak berbagai macam masakan. Ada tempe mendoan, sambal, tahu goreng, Cireng, Nasi Liwet, Lalapan, Ikan Asin, dll. Wah melihatnya pun langsung mengundang selera. Hehehe.
Hidangan Botram hasil kreasi para ibu-ibu
Setelah berbincang-bincang sama teman-teman, tiba saatnya untuk makan bareng. Nah di saat makan ini kami mendapat "penyuluhan kesehatan gratis" dari mbah kakung. Mbah kakung menceritakan bahwa orang zaman dahulu rata-rata berumur panjang karena apa yang mereka makan serba alami beda dengan jaman sekarang sedikit-sedikit bahan kimia, hehehe biasalah orang sekarang kan mencari yang praktis.
Habis acara makan saya sempat mengobrol berbagai hal dengan mbah kakung. Begitu tahu bahwa saya seorang karyawan di peternakan ayam, saya pun diajak untuk pergi ke belakang menengok ayam dan  bebek yang ada di belakang rumah. Saya mendapat banyak ilmu dari beliau. Hingga akhirnya saya mendapat kode dari pak Fikri bahwa teman-teman sudah siap-siap mau berangkat.

Persiapan mau Berangkat Ke Kebun Teh
Saya pun segera pergi ke depan untuk ikut mempersiapkan diri. Perjalanan pun dimulai, meski ceritanya teawalk, namun kami juga melewati kebun-kebun yang lain selain kebun teh diantaranya Kebun Labu (waluh), Kebun Tomat, Peternakan sapi perah, padang rumput dan villa.
Mula-mula kita melewati kebun labu. Ini dia gambarnya.
Labu yang telah dipanen dan siap untuk dijual
Karena jalanan saat itu cukup ramai dan banyak motor maupun mobil yang berlalu lalang, maka kami pun mengambil jalan memutar. Hingga akhirnya melewati kebun tomat dan padang rumput yang hijau. Nun jauh di seberang sana terlihat peternakan kuda milik Satuan Kavaleri. Rombongan pun bernarsis ria berfoto-foto di padang rumput yang hijau. Sangat mirip dengan syuting film India. Hehehe

Foto-Foto di Padang Rumput
Setelah puas berfoto-foto ria di padang rumput, perjalanan pun dilanjutkan, hingga akhirnya sampai ke kebun teh bagian bawah. Di sana kami kembali berfoto-foto ria. Tak mau ketinggalan, masing-masing keluarga berfoto dengan anggota keluarga yang lain. Pertama yaitu Keluarga bang Aswi, kemudian keluarga bu dey, dilanjutkan keluarga Mama Olive, terakhir Teh Orin sama temannya Mbak Iqoh. Lho saya kok belum? Hahaha saya malu soalnya cuma datang sendiri. hikz ..... Akhirnya berdasarkan saran dari Kang Dedy (suaminya teh nchie) saya pun foto bersama rombangan laki-laki yang lain (Bang Aswi, Pak Fikri, dan Kang Dedy).
Bang Aswi adn Family
Bu Dey, Aa Fauzan, Pak Fikri
Kang Dedy, Olive dan Teh Nchie

Puas berfoto-foto di kebun teh, perjalanan dilanjutkan kembali, hingga akhirnya sampai di sebuah pertigaan. Kami beristirahat sambil makan bekal yang sudah dibawa. Di pertigaan tersebut ada dua pilihan untuk meneruskan perjalanan, mau ke arah kanan (hutan pinus) atau ke arah kiri (villa). Kami pun sepakat untuk meneruskan perjalanan ke arah kiri.
Istirahat di Pertigaan dengan background sebuah Tugu bertuliskan Sukawana

Saat mau meneruskan perjalanan ada kejadian yang cukup lucu. Waktu itu bu dey bermaksud melompati sebuah selokan yang cukup lebar dan tinggi. karena cukup berbahaya, Bu dey pun dibantu oleh sang suami, sambil berpegangan tangan. Aa Fauzan yang melihat kejadian tersebut langsung berkomentar “Cie Cie” hahaha tak ayal komentar Fauzan menimbulkan tawa para rombangan. Aa Fauzan emang lucu, pada salah satu postingan bu dey tentang kopdar bersama ibunya Thalita, Aa Fauzan berkomentar saat sudah sampai rumah “ Thalita cantik ya” hihihi udah bisa membedakan cewek nih si Aa.

Selanjutnya perjalanan dilanjutkan kembali. Beberapa langkah berjalan, di depan kami terbentang keindahan alam berupa Gunung Burangrang yang indah. Kesempatan ini tak boleh dilewatkan, kami kembali berfoto lagi dengan Gunung Burangrang sebagai backgroundnya.

Kemudian perjalanan dilanjutkan, kami kembali melewati padang rumput. Daaaaaann foto-foto lagi tentunya. Saat keluar dari padang rumput tersebut kami baru sadar setelah melihat sebuah tulisan “Dilarang memotret di sekitar area sini” hahaha udah terlanjur foto-foto baru lihat peringatannya.

Demikian cerita kopdar versi saya. Selanjutnya kita simak cerita kopdar teawalk dari bu dey.

Nb : Mohon maaf foto-fotonya sama dengan foto-foto di postingannya Teh Nchie dan Teh Orin. Maklum saya nggak bawa kamera, jadi pinjam foto punya yang lain aja.


Lihat juga cerita kopdar yang lain di link berikut:
http://nchiehanie.blogdetik.com/index.php/2011/10/refreshing-ke-ndeso/
http://rindrianie.wordpress.com/2011/10/31/teawalk-itu/
http://bangaswi.wordpress.com/2011/11/03/di-kerajaan-parongpong/
http://keluargadeyfikri.blogspot.com/2011/11/dalam-hijau-kita-bersama.html

Komentar

  1. Kopdarnya keren Mas. Membayangkan betapa nikmatnya nyeruput kopi di perkebunan,,

    BalasHapus
  2. yg di padang rumput keren potonya mas.. :D
    di tunggu di kebun teh kaligua ya mas. hehehe

    BalasHapus
  3. wah KOPDAR terus mih ya,,,KOPDAR berkeliling kealam bebas sangat menyenangkan,,

    BalasHapus
  4. Wow,,,,, sudah Kopdarnya rame2 postingnya juga dibikin berantai. Seruuuuuu hikz

    BalasHapus
  5. seru banget ya masjier, ternyata nasihat si kung itu penting tuh, bekal bagi kesehatan kita. perjalanannya tambah seru.

    BalasHapus
  6. @mas Bro : Oh betapa nikmatnya nyeruput kopi hangat di perkebunan. Apalagi ditemani oleh sang belahan jiwa.

    @Mas Mabruri : iya mas keren banget. Insya Allah kapan-kapan bisa jalan-jalan di brebes mas

    BalasHapus
  7. Mantap pokoknya ya, Mas. Yuk bergerak lagi hehehe ... ^_^

    BalasHapus
  8. @Kang Sofyan : Iya kang mumpung masih sempat, dan sungguh sangat menyenangkan.

    @Mbak Tarry : Seru banget mbak. Sensasinya sungguh luar biasa.

    @Mbak Putri: Iya mbak, coba kemarin bisa ikut pasti tambah seru. Nasehat mbah Kakung emang betul sekali. Kesehatan adalah harta yang sangat berharga.

    BalasHapus
  9. @ Bang Aswi : iya Bang, jalan-jalan menyehatkan badan, sambil bersilaturahim dengan para sahabat.

    BalasHapus
  10. Eh..laporan berikutnya udah ada. Iya ya mas, ci Aa tuh lucu nyorakin ibu Dey sm Bapak hihihi...

    Semoga kapan2 kita bisa kumpul2 lg ya :)

    BalasHapus
  11. Waa asik banget, kopdarnya rame sekali~

    BalasHapus
  12. nggak sekalian belok kanan ke hutan pinus.
    tea walk jilid 2 ya. pengen lihat hutan pinusnya

    BalasHapus
  13. @Teh Orin : Hahaha semoga bu dey nggak marah baca tulisan tersebut.

    Semoga suatu hari lagi bisa ketemu kembali.

    @Mbak Sitti : Iya mbak, coba kemarin ikut tambah rame deh.

    @Bu Monda : Udah capek bu, jadi langsung pulang.

    Insya Allah kapan-kapan saya tampilin hutan pinusnya.

    BalasHapus
  14. Kopdar yang mantap.. tempatnya juga keren...

    BalasHapus
  15. @Mbak Irma: Sambalnya pedes pisan lho mbak, pokoknya nendang abiz deh.

    @Mas Arya : Itu mas, yang pake jaket Barcelona

    @Dunia Piyen: Mantap surantap bin Oke punya.

    BalasHapus
  16. Mendowannya tu enak tenan. Bagi-bagi, dong...?

    BalasHapus
  17. @mas alamendah : boleh mas silahkan ambil, mau yang masih anget atau yang masih digoreng hehehe

    BalasHapus
  18. aduh semuanya cerita kaya begini jadi mupeng semupeng-mupengnya, besok ajakin sheno ya :D

    BalasHapus
  19. whoaaa.. beneran bikin pingin kopdar sekaligus jalan2nya ini :D

    BalasHapus
  20. hehehe, Fauzan emang gitu, sukanya ngeledekin bapak ibunya.

    ntar main kesini lagi ya ... pasti diajak ngobrol lagi ama si Mbah .. :D

    BalasHapus
  21. kopdar dgn kegiatan refreshing spt ini pasti menarik banget ya! kayaknya rugi nih yg nggak bisa ikut... huhuhu...

    BalasHapus
  22. wah kopdar borongan nih. hihihi

    BalasHapus
  23. @Sheno : iya kapan-kapan kita ajak deh.

    @Amel : wah kalaau pengin dateng donk ke Bandung, atau bikin kopdar antar blogger Bau-bau

    BalasHapus
  24. @Bu Dey : Iya bu, insya Allah saya maen ke sana lagi sambi balikin tempat nasi.

    @Mbak Thia : iya mbak sekaligus menyehatkan.

    @Mbak Fanny : mumpung ada promo mbak hehhe

    BalasHapus
  25. Maaf baru mampir..
    Baru bisa buka blognya..
    telat banget ya..

    Huu..jadi pengen kopdar lagi..3selanjutnya di Garut di tempatnya Mba Irma Bintang Timur..

    Siap MAsjier??? bawa istri ya,biar ada foto keluarga..

    Makasih ya ,semoga tetep terjalin tali silaturahmi..

    BalasHapus

Posting Komentar

Silahkan tulis tanggapan, kritik, saran atau komentar anda.

Postingan populer dari blog ini

Daftar Pradana SMK Negeri 1 Salam

Pradana merupakan pemimpin sebuah Ambalan Penegak. Yang tugas adalah memimpin pengelolaan Dewan Ambalan dan mengkoordinasi kinerja Dewan Ambalan. Mengingat tugas dan tanggung jawabnya tersebut maka seorang pradana dipilih dengan seksama sehingga mampu melakukan tugasnya dengan baik. Untuk mengetahui siapa saja pradana yang telah bertugas mulai dari masa Bhakti 2001/2002 maka bisa kita lihat video di atas. Berikut ini daftar pradana SMK Negeri 1 Salam mulai tahun 2001/2002 hingga sekarang.

Hidup Itu Seperti Toples

Sebagaimana orang kuliah, orang menjalani hidup pun juga punya "Cara" masing  - masing. Ada yang kuliah dengan santuy yang penting bisa lulus tepat waktu dengan nilai minimal C. Ada juga yang kuliah dengan belajar mati - matian. Mendalami ilmu dengan serius agar bisa bikin tesis yang mengguncang dunia. Atau agar setelah lulus bisa bikin terobosan baru yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Demikian pula orang dalam menjalani hidup.  Ada yang menjalani dengan hidup dengan harapan yang nggak muluk - muluk. Waktunya kerja ya kerja. Waktunya beribadah ya beribadah. Waktunya tidur ya tidur. Semua dijalani dengan senang hati. Yang terpenting bagi mereka adalah hidup nggak nyusahi orang tua, nggak ngrepoti pemerintah dan nggak jadi beban masyarakat. Tapi ada pula orang menjalani hidup dengan target. Harus bisa gini, gitu dan seperti itu. Semua penuh rencana dan target yang jelas. Mereka terus mengembangkan diri. Meskipun dah jadi artis, mereka tetap bikin bisnis. Sudah pu

Andai Jalur Muntilan - Temanggung aktif kembali

Dalam lamunanku, aku membayangkan andaikata jalur kereta api Muntilan - Parakan masih aktif tentu aku bisa pergi ke rumah mertua dengan kereta api yang lebih aman dan tidak kebut-kebutan. Masih dalam lamunanku, aku membayangkan naik kereta dari Stasiun Muntilan, di sana sudah ada banyak penumpang yang berangkat dari Jogjakarta dan Tempel. Aku menyapa mereka dan memberikan senyuman hangat sambil m encari tempat duduk yang masih kosong. Tak lama berselang, kereta kembali berjalan melanjutkan perjalanannya. Berturut-turut kami melewati jembatan di Sungai Keji, Sungai Bangkong dan Sungai Pabelan. Setelah itu kereta kembali berhenti di Halte Pabelan.