Pagi itu Fatimah pulang ke rumah kakaknya sambil menangis. Sang kakak yang sedang menyapu halaman bingung melihat adiknya kok tiba-tiba datang membawa tas besar sambil menangis dan pagi – pagi lagi. Lebih mengherankan lagi bukankah Fatimah baru menikah satu minggu yang lalu. Berbagai pertanyaan berlalu lalang di benak sang kakak.
Sang kakak menghidangkan sebuah teh hangat buat sang adik. Dia membiarkan supaya sang adik tenang dulu dan mampu menata hatinya kembali. Dia tidak mau memberondong adiknya dengan berbagai pertanyaan ketika perasaan adiknya masih kalut.
Ketika sang adik sudah mulai tenang dan tidak menangis lagi, dia pun menceritakan apa yang terjadi. Dia menceritakan bahwa pagi itu dia telah diceraikan oleh suaminya. Sang suami sudah mulai berubah setelah malam pertama. Sejak saat itu hingga hari kelima berada di rumah orang tua sang istri, sang suami menjadi pendiam dan justru banyak menghabiskan waktu di luar rumah sendirian. Orang tua sang istri pun heran melihat tingkah menantunya, namun saat itu beliau-beliau menilai bahwa mungkin sang menantu belum terbiasa di rumah tersebut.
Semua menjadi jelas saat mereka pindah ke rumah sang suami. Sang suami mengungkapkan rasa kekecewaannya kepada sang istri. Dia merasa telah ditipu dan menilai bahwa sang istri sudah tidak perawan lagi sebelum menikah karena dia tidak berdarah pada saat malam pertama. Sang suami menduga sang istri pernah melakukan dengan laki-laki lain sebelum pernikahannya.
Setelah selesai mengungkapkan itu semua, sang suamipun menceraikan istrinya tersebut. Sang istri sangat sedih namun tidak tahu harus menjawab apa karena kenyataannya dia tidak berdarah saat malam pertamanya. Namun dia yakin belum pernah melakukannya dengan siapapun sebelum pernikahannya. Maka sang istri pun pulang ke rumah kakaknya untuk menanyakan tentang hal itu. Selain jarak rumah kakak lebih dekat, sang kakak pun dinilai lebih paham dan lebih sabar dalam menghadapi suatu masalah.
Sang kakak mendengarkan cerita adiknya dengan sabar dan seksama. Dia pun paham apa yang dihadapi oleh sang adik. Dia tahu betul bagaimana sifat adiknya, dia yakin sang adik tidak akan berbuat hal-hal yang sampai menjurus sebelum pernikahannya. Sang kakak tahu bahwa adiknya suka sekali olahraga. Kebanyakan diantaranya merupakan olahraga fisik, seperti main volley, basket, lari, dsb. Olahraga-olahraga tersebut bisa saja membuat robek selaput daranya. Sehingga terjadi apa yang dialami adiknya saat malam pertama.
Pendapat sang kakak, tidak berdarah saat malam pertama bukan berarti tidak perawan lagi. Karena selaput dara bisa saja robek diakibatkan olahraga fisik, jatuh, kecelakaan dan sebagainya. Namun dia pun maklum jika sebagian masyarakat masih belum paham tentang hal itu. Banyak masyarakat masih menggunakan tolok ukur lama. Dia pun meminta adiknya untuk bersabar, pada saatnya nanti maka kebenaran akan terungkapkan. Becik ketitik olo ketoro.
================= ===============================
Cerita di atas hanyalah fiktif belaka, cerita tersebut diceritakan oleh salah satu teman kepada saya sebagaiu salah satu bekal yang diberikannya sebelum saya menikah. Teman saya mengungkapkan bahwa dia akan sangat sedih jika saya melakukan hal-hal bodoh seperti cerita di atas hanya karena ketidaktahuan, pikirkan dan konsultasikan dahulu sebelum memutuskan sesuatu.
Buat semua perempuan yang pernah mengalami hal yang sama atau mirip-mirip dengan cerita di atas, bersabarlah, semoga mendapatkan ganti yang jauh lebih baik lagi. Mohon maaf kalau tulisan di atas terlalu vulgar.
Kisah ini diikutsertakan pada "A Story Pudding For Wedding" yang diselenggarakan oleh Puteri Amirillis dan Nia Angga
semoga ini sebagai bahan pembelajaran ya jier. iya saya juga pernah dengar kalo selaput dara itu bisa pecah juga dg hal2 seperti olahraga. makasih ya udah ikutan story pudding jier.
BalasHapusWah hal tsb memang tdk bisa dijadikan tolak ukur.. Kasihan sekali ya suami2 yg msh percaya itu, bisa memfitnah istrinya.. Apalagi skrg bnyk perempuan menggemari olahraga beladiri.. :-)
BalasHapusSemoga menang kontesnya, Mas Jier..
Yaallah jahat banget suaminya~ hihi kalo aku jadi istrinya sih ceraiin aja cari yang lain hahaha...
BalasHapuskirain cerita nyata mas, mpe deg2an dibuatnya.. heheh
BalasHapuswah, sebentar lagi ya mas,,, semoga lancar jaya slalu, hanya doa yg bisa saya berikan..
Wuehehe, yg udah mau siap2 nikah
BalasHapusnurutku lelakinya enggak benar-benar cinta kang.. kalau udah siap menikah berarti udah siap pula menerima kekurangan pasangan kita.. sepahit apa pun harus kita terima
BalasHapussukses kontesnya yo kang
Alangkah lebih indahnya bila kisah ini menginspirasi banyak laki laki, hehe..
BalasHapusOhya Mas, ada sebungkus doa dari saya buat Mas di tanggal 21 pada bulan sebelas.. Semoga berkah ya, Amiiin..
Jadi bekal nantinya Masjier..
BalasHapusSelalu mendoakan,semoga pernikahan pada bulan sebelas nanti lancar,amin..
Setuju banget nih...
BalasHapusSelaput dara setiap perempuan itu kan berbeda2. Semoga semakin banyak orang yang paham akan hal ini :)
Semoga sukses pada bulan novembernya ya... :)
@mbak Putri : Iya mbak ilmu yang bermanfaat sekali buat saya.
BalasHapusSama-sama mbak, Terima kasih kembali.
@Mbak Lyliana : Iya mbak perlu adanya edukasi dalam hal ini.
Amien makasih doanya mbak.
@Mbak Sitti : Iya mbak cari aja yang lain yang lebih baik.
@Mas Mabruri : Fiktif aja sudah membuat bulu saya berkidik mendengarnya mas apalagi beneran.
BalasHapusAmien makasih doanya mas.
@Mbak Tarry : Insya Allah mbak
@Kang Lozz : Bener itu kang, tapi ada nilai tersendiri jika mendapatkan seorang wanita yang masih virgin.
@Mas Bro : Insya Allah mas, semoga bisa menginspirasi dan manfaat bagi para lelaki agar lebih mengerti.
BalasHapus@Teh Nchie : Insya Allah bekal yang sangat bermanfaat bagi saya teh.
Amien makasih banyak atas doanya teh.
@Kaka Akin : Semoga makin banyak orang yang paham akan hal ini Kak, supaya tidak salah dalam mengambil keputusan.
kalo kayak gitu laki2nya egois banget ya.. secara kalo laki2 udah ga perjaka ga ada bekasnya :)
BalasHapussemoga laki2 terdekat kita adalah orang2 yang berjiwa besar, sportif, dan terbuka yah.
en kalo ketemu orang kayak gitu, ajak aja ke dokter boyke biar dikasih wejangan2 qeqeqeqeq
*lhoo koq aku jadi panas
makasih ya udah berpartisipasi
@Mbak Nia Angga : Semoga makin banyak yang tahu akan hal tersebut ya mbak sehingga htidak mengambil keputusan yang salah.
BalasHapusBagus juga tuch idenya, biar dijelasin secara mendetail sama dokter Boyke.
Terima kasih kembali mbak